Psikoedukasi di Stand Poster Psikologi - Berbagi Informasi Psikologi di Lingkup Kampus Kalimalang




Memang sulit untuk membedakan perilaku abnormal dari perilaku normal pada manusia. Adanya kriteria pertimbangan sosial menjelaskan bahwa abnormalitas adalah sesuatu yang bersifat relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta waktu. Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Psikologi, abnormal dapat dibedakan melalui beberapa kriteria.

Menanggapi hal tersebut, Jumat 25 November 2011, mahasiswa dari kelas 3PA06 dan 3PA07 Fakultas psikologi Universitas Gunadarma Kali Malang menggelar aksi Psikoedukasi dengan berbagi informasi Psikologi di lingkungan Kampus. Pasalnya, pengetahuan mengenai Psikologi hanya diketahui oleh segelintir orang.

Sebagai pembina dalam acara tersebut, Henny Regina selaku Dosen Mata Kuliah Psikologi Abnormal menjelaskan bahwa inti dari acara ini adala h memberikan informasi mengenai psikologi khususnya yang bersifat abnormalitas kepada khalayak umum,. Selain itu, acara yang di gelar di Loby Kampus J1 ini adalah salah satu wujud kepedulian mahasiswa terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat saat ini.Selain itu, acara yang di gelar di Loby Kampus J1 ini adalah wujud dari pengabdian kepada masyarakat.

"Psikoedukasi ini bertujuan untuk memberikan informasi sekaligus pemahaman mengenai psikologi, khususnya yang terkait dengan masalah ataupun gangguan abnormal kepada masyarakat umum. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa kepada masyarakat ataupun di lingkungan sekitar" ujar Henny.

Tidak memakan waktu lama, acara yang dimulai pukul 09:00 WIB ini menjadi pusat perhatian. 11 stand poster yang di pamerkan pun mulai disambangi segerombolan mahasiswa yang penasaran dengan warna warni poster yang dipamerkan. Disana para pengunjung akan dijelaskan mengenai masalah abnormalitas oleh masing-masing kelompok pembuat poster.

"Saya sangat puas akan hasilnya. Dimana setiap stand poster mendapat apresiasi yang sangat bagus dari pengunjung, dan setiap kelompok juga sangat semangat saat memberikan psikoedukasi kepada pengunjung" ungkap dosen muda yang akrab disapa Bu Egi ini.


Henny juga berharap dengan acara ini masyarakat umum dapat mengetahui, memahami dan membedakan ciri antara yang normal dan tidak normal (Abnormal) pada manusia. Hal tersebut diungkapkan karena banyaknya masyarakat yang tahu, belum sadar dan belum memahami karena kurangnya informasi terkait dengan hal-hal yang tidak “biasa” / abnormal dari biasanya, seperti fenomena bunuh diri yang saat ini sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Diharapkan, acara seperti ini dapat rutin diadakan disetiap matakuliah yang diajarnya.

"Saya berharap dengan adanya acara ini dapat menimbulkan kesadaran bagi masyarakat tentang pentingnya pengetahuan terkait dengan Abnormal pada manusia, seperti fenomena terjadinya bunuh diri yang saat ini sedang hangat dibicarakan di masyarakat, dan semoga saya juga dapat melanjutkan acara yang serupa nantinya" tutupnya.


Hal senada juga diungkapkan oleh Nyi Mas Dewi Nurwulandari. Mahasiswi kelas 3PA07 ini mengatakan bahwa pemberian informasi di stand poster psikologi yang ia lakukan sungguh diluar dugaan. Tidak hanya kalangan dosen dan mahasiswa, namun pihak keamanan kampus pun turut juga mendapatkan psikoedukasi dalam acara tersebut.

"saya merasa senang dengan psikoedukasi ini, paling tidak acara yang kami gelar ini mendapat respon yang positif dari lingkungan kampus. Bahkan pak Satpam turut ikut mendapat penyuluhan dari kami" jelas wanita yang biasa di panggil Neng ini.


Menurutnya, acara pada Jum'at pagi itu terbilang sukses. Itu terbukti dari jumlah pengunjung di stand posternya hingga mencapai 270 orang. Dan kedepannya, dia bersama mahasiswa lainya akan menggelar aksi yang sama dikemudian hari. Selain bentuk rasa peduli kita pada sesama, acara serupa juga akan melatih kita untuk presentasi dimuka umum.

"untuk stand saya saja jumlah pengunjung mencapai 270 orang, belum lagi yang lain. Saya dan kawan-kawan juga berniat untuk membuat acara serupa kedepannya. Karena selain menunjukan kepedulian pada sesama, acara ini juga melatih kita untuk berbicara di depan umum" pungkas Nyi Mas. (Redaksi P.C)


 

Harsa Satria : “Jujur Dan Jangan Menjadi Orang Yang Sombong”


Keberhasilan sebuah organisasi tidak akan luput dari seorang pemimpin yang sukses dibaliknya. Tak pelak, masadepan sebuah organisasi acapkali diidentikan dengan sosok sang pemimpin. Untuk itu, seluruh anggota dan dewan penasehat P.C tidak ingin bermain-main dalam hal ini. Seleksi ketat dan penilaian yang jeli pun harus dilakukan saat masa jabatan ketua lama akan berakhir dan digantikan dengan ketua yang baru.

Masa tersebut juga dialami oleh Harsa Satria, ketua umum P.C saat ini. Bermula dari kegemarannya akan kegiatan sosial, sehingga menarik pria bernama lengkap Harsa Satria Widjojo ini untuk masuk kedalam organisasi yang berhubungan dengan banyak orang. Hingga memantapkan dirinya untuk mempelajari ilmu psikologi di Universitas Gunadarma sampai sekarang.

“Sejak kecil saya memang tertarik dengan dunia sosial, kegitan seperti pramuka dan sebagainya pun saya ikuti. Puncak ketertarikan saya dengan dunia sosial ketika saya memutuskan untuk memilih Fakultas Psikologi saat kuliah” ujar pria kelahiran Jakarta ini.



Selain kegiatan kampus, Harsa juga turut aktif sebagai remaja masjid di lingkungan tempat dia tinggal. Tidak sampai disitu, atas kredibilitas dan kapabilitas yang dia miliki jabatan ketua Badan Semi Otonom Fakultas Psikologi Kalimalang pun mampir di pundaknya selama Dua periode.

“Saya juga bergabung dalam organisasi yang ada di lingkungan rumah, tidak lama berselang saya pun terpilih sebagai ketua BSO saat itu” ungkap Harsa.

Baginya, jabatan itu merupakan tanggung jawab yang besar. Untuk itu, disetiap hal yang ia lakukan ia berusaha keras dan ia sangat menganjurkan untuk percaya kepada diri sendiri. Namun, satu hal yang ia pegang teguh, lakukan hal yang bisa dilakukan. Apabila tidak dapat atau kurang mampu dalam melakukan hal tersebut, percayakanlah kepada ahlinya. Karena, apabila hal tersebut tetap dilakukan, sama saja dengan menanti saat-saat kehancuran.

“Buat saya jabatan adalah sebuah tanggung jawab yang besar, lakukan lah apa yang bisa dilakukan. Namun jika tidak mampu percayakan lah kepada ahlinya. Karna sesuatu yang dipaksakan akan berbuah kehancuran” tandasnya.



Usai melepas jabatannya, tak lantas mambuat lelaki kelahiran 08 Januari 1990 ini menghentikan seluruh kegiatannya. Malahan, awal tahun 2010 Harsa masuk dalam bursa calon ketua umum P.C yang baru. Dengan bermodalkan pengalaman dan kepercayaan dari seluruh anggota, dia di plot sebagai ketua umum P.C periode 2010-2012. Saat itu dia menggantikan Pandias Kusuma Atmaja yang kini menjabat sebagai dewan penasehat P.C.

Dalam masa jabatannya sebagai ketua umum P.C yang baru, berbagai program kerja pun digulirkan. Seluruh jajaran Divisi dalam tubuh P.C menanggapi dengan optimis dengan kepemimpinannya. Tidak dapat dipungkiri, kinernya dapat dibuktikan dengan banyaknya prestasi dan kesuksesan seluruh program yang digelar. Yang teranyar, dia menyatukan seluruh elemen Divisi dalam hajat besar P.C Anniversary yang ke Empat  01 November silam. Betapa tidak, acara yang dihadiri oleh hampir 200 orang ini mendulang banyak apresiasi dari berbagai kalangan.



Buat dia P.C adalah keluarganya. Banyak pengalaman yang ia dapatkan disetiap apa yang ia jalani. Termasuk di PC sendiri. Event-event yang dilakukan bersama PC memberikan pengalaman yang nantinya akan berguna bagi dirinya kelak di masa yang akan datang.

“akan banyak pengalaman yang bisa saya ambil disini, seluruh Event yang pernah kita garap bersama akan sangat amat berguna buat saya kelak dimasa yang akan datang” pungkas Harsa.

Untuk itu juga dia berharap agar dalam masa jabatannya ini, dia dapat memberikan yang terbaik bagi P.C dan seluruh anggotanya. Jujur dan jangan menjadi orang yang sombong adalah hal yang sangat dianjurkannya untuk setiap orang. Karena siapapun diri kita, apapun jabatan yang kita jalani, kita tetaplah manusia biasa yang membutuhkan orang lain untuk menjalani hidup kita.

“Saya berharap agar apa yang saya lakukan adalah yang terbaik bagi organisasi beserta anggota yang saya pimpin. Dan saya juga berharap agar setiap orang dapat memegang teguh kejujuran, dan semoga kebersamaan kita akan selelu tetap terjaga” tutup Harsa. (Redaksi P.C)